DOTS
DOTS (Directly Observed Treatment Shortcourse
chemotherapy) adalah strategi pengobatan pasien TB dengan menggunakan paduan
obat jangka pendek dan diawasi langsung oleh seorang pengawas yang dikenal
sebagai PMO (pengawas menelan obat).Pengobatan TBC dengan strategi DOTS ini merupakan satu-satunya pengobatan TBC yang saat ini direkomendasikan oleh oraganisasi kesehatan sedunia (WHO) karena terbukti paling efektif.
Obat TBC harus diminum secara teratur sampai penderita dinyatakan sembuh. Lama pengobatan berkisar 6 sampai dengan 8 bulan.
Jika tidak teratur minum obat akan menimbulkan:
* Penyakitnya akan lebih sukar diobati
* Kuman TBC dalam tubuh akan berkembang semakin banyak dan menyerang organ tubuh lain
* Akan membutuhkan waktu lebih lama untuk dapat sembuh
* Biaya pengobatan akan sangat besar dan tidak ditanggung oleh pemerintah
APAKAH DOTS ITU ?
DOTS atau kependekan dari Directly Observed Treatment, Short-course adalah
strategi penyembuhan TBC jangka pendek dengan pengawasan secara langsung.
Dengan menggunakan startegi DOTS, maka proses penyembuhan TBC dapat secara cepat.
DOTS menekankan pentingnya pengawasan terhadap penderita TBC agar menelan obatnya secara teratur sesuai ketentuan sampai dinyatakan sembuh.
Strategi DOTS memberikan angka kesembuhan yang tinggi, bisa sampai 95 %. Startegi DOTS direkomendasikan oleh WHO secara global untuk menanggulangi TBC.
Dengan menggunakan startegi DOTS, maka proses penyembuhan TBC dapat secara cepat.
DOTS menekankan pentingnya pengawasan terhadap penderita TBC agar menelan obatnya secara teratur sesuai ketentuan sampai dinyatakan sembuh.
Strategi DOTS memberikan angka kesembuhan yang tinggi, bisa sampai 95 %. Startegi DOTS direkomendasikan oleh WHO secara global untuk menanggulangi TBC.
Strategi DOTS terdiri dari 5
komponen, yaitu :
o Adanya komitmen politis dari pemerintah untuk bersungguh-sungguh menanggulangi TBC.
o Diagnosis penyakit TBC melalui pemeriksaan dahak secara mikroskopis
o Pengobatan TBC dengan paduan obat anti-TBC jangka pendek, diawasi secara langsung oleh PMO (Pengawas Menelan Obat).
o Tersedianya paduan obat anti-TBC jangka pendek secara konsisten.
o Pencatatan dan pelaporan mengenai penderita TBC sesuai standar.
o Adanya komitmen politis dari pemerintah untuk bersungguh-sungguh menanggulangi TBC.
o Diagnosis penyakit TBC melalui pemeriksaan dahak secara mikroskopis
o Pengobatan TBC dengan paduan obat anti-TBC jangka pendek, diawasi secara langsung oleh PMO (Pengawas Menelan Obat).
o Tersedianya paduan obat anti-TBC jangka pendek secara konsisten.
o Pencatatan dan pelaporan mengenai penderita TBC sesuai standar.
Bank dunia menyatakan strategi DOTS
merupakan strategi kesehatan yang paling ?cost effective?.
Bangladesh : Dengan strategi DOTS, angka kesembuhan mampu mencapai sekitar 80 %.
Maldives : Angka kesembuhan mencapai angka sekitar 85 % berkat strategi DOTS.
Nepal : Setelah menggunakan DOTS, angka kesembuhan mencapai 85 % – sebelumnya hanya mencapai 50 %.
RRC : Tingkat kesembuhan mencapai 90 % dengan DOTS.
Bangladesh : Dengan strategi DOTS, angka kesembuhan mampu mencapai sekitar 80 %.
Maldives : Angka kesembuhan mencapai angka sekitar 85 % berkat strategi DOTS.
Nepal : Setelah menggunakan DOTS, angka kesembuhan mencapai 85 % – sebelumnya hanya mencapai 50 %.
RRC : Tingkat kesembuhan mencapai 90 % dengan DOTS.
DOTS adalah strategi yang paling
efektif untuk menangani pasien TBC saat ini, dengan tingkat kesembuhan bahkan
sampai 95 persen. DOTS diperkenalkan sejak tahun 1991 dan sekitar 10 juta
pasien telah menerima perlakuan DOTS ini. Di Indonesia sendiri DOTS
diperkenalkan pada tahun 1995 dengan tingkat kesembuhan 87 persen pada tahun
2000 (http:www.who.int). Angka ini melebihi target WHO, yaitu 85 persen, tapi
sangat disayangkan bahwa tingkat deteksi kasus baru di Indonesia masih rendah.
Berdasarkan data WHO, untuk tahun 2001, tingkat deteksi hanya 21 persen, jauh
di bawah target WHO, 70 persen. Karena itu, usaha untuk medeteksi kasus baru
perlu lebih ditingkatkan lagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar